SEROSAH – Sebuah truk tronton roda enam berwarna oranye tanpa plat nomor polisi diduga kuat mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit hasil panen ilegal dari dalam kawasan hutan konservasi Taman Nasional Teso Nilo (TNN), Minggu (tanggal belum disebutkan).minggu (13 april 2025)
Truk mencurigakan tersebut terlihat melintas di simpang Udaya, Desa Serosah, dengan arah tujuan diduga ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Tamora Agro Lestari (TAL). Aksi ini mengundang sorotan warga setempat, yang mengenali asal muatan tersebut.
"Itu buah dari Toro itu, Bang," ujar salah satu warga yang tengah duduk di warung dekat simpang. Pernyataan ini menguatkan dugaan bahwa buah sawit tersebut berasal dari wilayah ilegal yang selama ini dikenal rawan perambahan.
Kendaraan tanpa identitas resmi, ditambah dugaan muatan sawit dari kawasan konservasi, menjadi indikasi serius bahwa praktik ilegal masih terus terjadi tanpa hambatan. Ironisnya, truk tersebut melintas di siang hari, seolah tak takut terjaring razia atau diawasi aparat.
Taman Nasional Teso Nilo adalah kawasan konservasi yang selama bertahun-tahun menjadi korban pembiaran, dirambah dan dieksploitasi demi keuntungan industri. Jika benar TBS ini berasal dari kawasan tersebut, maka patut dipertanyakan: di mana peran pengawasan dari pihak berwenang? Apakah PT TAL mengetahui dan membiarkan pasokan dari sumber ilegal masuk ke pabrik mereka?
Warga mendesak pihak kepolisian, Balai Taman Nasional Teso Nilo, dan Dinas Kehutanan untuk turun tangan, melakukan investigasi, serta menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam rantai distribusi sawit ilegal. Pembiaran terhadap kasus seperti ini akan mempercepat kerusakan hutan dan memperpanjang daftar pelanggaran hukum yang tak tersentuh.
(ZUL)
EDITOR : FERI WINDRIA