.jpg)
Ket foto : Kampanye paslon nomor urut 3 di Kelurahan Jaya Mukti.
DUMAI - Ribuan masyarakat kecamatan Dumai Timur antusias menghadiri kampanye H Paisal - Sugiyarto di lapangan simpang Jalan Kesuma, Kelurahan Jaya Mukti, RT 15, Sabtu (23/11/2024) malam.
Dari ribuan warga yang memenuhi lapangan tampak sejumlah eks birokrasi pemerintah Dumai turit hadir meramaikan kampanye paslon nomor urut 3 tersebut.
Turut hadir pula para relawan, tim koalisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, alim ulama dan ribuan masyarakat kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur.
Pantauan di lokasi lapangan Simpang Jaya Mukti tampak seperti lautan manusia. Seluruh sisi dipenuhi oleh para warga yang hadir untuk mendukung paslon nomor urut 3.
Penanggung jawab acara, Agus Salim Pane menyebut hari ini paslon nomor urut 3 menjemput kemenangan. Untuk itu titik kampanye terakhir pada tahapan pilkada ini ditentukan di Jaya Mukti.
"Hari ini kita saksikan bersama, masyarakat begitu antusias hadir di lapangan ini tanpa ada embel-embel apapun. Hal ini semoga menjadi bukti bahwa pasangan Paisal-Sugiyarto akan menang pada 27 November 2024 mendatang," ucapnnya.
Sementara pasangan calon walikota Dumai, H Paisal dan wakilnya Sugiyarto dalam orasinya menegaskan bahwa mereka akan membenahi data bagi masyarakat miskin dan kurang mampu dalam lima bulan. Hal itu menjadi barometer program berkhidmat untuk dapat disalurkan tepat sasaran.
"Dengan data yang valid, kita akan bisa melaksanakan program berkhidmat, baik dari sisi sosial ekonoki, kesehatan pendidikan hingga infrastruktur," sebut cawako H Paisal.
Hal senada disampaikan oleh calon wakil walikota Sugiyarto, bahwa kelurahan Jaya Mukti dan Tanjung Palas merupakan lumbung pemenangan bagi pasangan calon nomor urut 3.
"Kami mohon izin kepada seluruh masyarakat khususnya kelurahan Jaya Mukti dan Tanjung Palas untuk dapat memenangkan pasangan H Paisal-Sugiyarto," ajaknya.
Paisal-Sugiyarto juga menghinbau kepada masyarakat dan relawan bahwa menjelang hari pemilihan beberapa hari kedepan agar merapatkan barisan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan dan money politik.**